Penanganan Sampah Tak Terdampak Efisiensi Anggaran, DLH Pengadaan 3 Alat Berat

Selama bertahun-tahun, TPA Sukosari Jumantono telah menggunakan sistem open dumping untuk mengelola sampah. Namun, sekarang mereka sedang memperkenalkan metode pengolahan limbah yang lebih efisien dan ramah lingkungan di desa. Ini berarti luas lahan TPA akan berkurang secara bertahap, karena tidak perlu lagi menggunakan metode open dumping yang tidak hanya merusak lingkungan tetapi juga menimbulkan masalah kesehatan bagi masyarakat sekitar.
Menangani masalah sampah adalah tanggung jawab Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Karanganyar. Ketua DLH, Sunarno, baru-baru ini membeli satu unit ekskavator untuk menambah performa dua unit ekskavator lain yang sudah mulai menurun. Selain itu, ia juga membeli satu unit dump truck loader dan satu bulldozer untuk membantu pengolahan sampah di TPA Sukosari yang diprediksi akan terus bertambah sekitar 145 ton per hari. Dengan penambahan alat berat ini, diharapkan permasalahan sampah dapat ditangani lebih efektif dan efisien.
Menurutnya, anggaran untuk membeli tiga alat berat dan penanganan sampah tetap tidak terpengaruh oleh efisiensi secara keseluruhan. Namun, ada kebutuhan untuk menciptakan rencana yang efektif untuk mengelola sampah di TPA Sukosari. Rencananya, DLH akan melaksanakan pembelian mesin pemusnah sampah dan memperluas lahan di kawasan TPA Sukosari. DAK telah menyediakan dana sebesar Rp14 miliar yang siap dialokasikan untuk proyek ini.
Di Tempat Pembuangan Akhir ini terdapat empat blok lahan, tetapi satu blok berukuran 2,5 hektar akan dinonaktifkan. Kami berencana untuk menutupi seluruh area tersebut dengan tanah untuk mengurangi masalah sampah. Selain itu, kami juga akan membeli lahan seluas 3.000 meter persegi untuk pengolahan sampah. Rencana ini akan diselesaikan pada awal semester tahun 2025, sekitar enam poin yang perlu dikerjakan.”
Seorang warga setempat mengungkapkan bahwa mbah Sedeng dari Tawangmangu telah menciptakan prototipe mesin pengolah sampah yang akan digandakan dan dipasang di beberapa desa sebagai bagian dari proyek penanganan sampah di daerah tersebut. Kami sangat berharap mendapatkan dukungan CSR dari pemerintah dalam proyek ini untuk membuat daerah kami bebas dari sampah. “Peluncurannya akan dilaksanakan di Desa Beruk Jatiyoso untuk menyelesaikan masalah sampah di desa ini,” ujarnya.